Sebuah Catatan Untuk Desa Nuamuri
Keindahan yang tersembunyi. Itulah kalimat pertama yang keluar
dari bibirku, saat menikmati hamparan hutan dan persawahan bertingkat di Desa
Nuamuri. Aku, yang sejak kelas-2 SMP telah meninggalkan kampung halamannya dan
berpindah ke Samarinda, Kalimantan Timur sebenarnya telah beberapa kali pulang
untuk berlibur tetapi baru pada liburan kali ini berkesempatan untuk
melihat langsung sebuah panorama indah yang tersaji dihadapanku kala itu.
![]() |
Hamparan Sawah Bertingkat di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT |
Sejak tahun 1991, aku telah berpindah ke ujung Teluk Balikpapan
lalu melanjutkan pendidikan tinggi di Samarinda. Lama bekerja sebagai staff
pemberdayaan masyarakat pada 2 lembaga internasional lalu sempat bergabung
dengan departemen pemberdayaan masyarakat pada sebuah perusahaan energi di
Kalimantan Timur, kali ini, aku secara khusus mengambil cuti dan meluangkan
waktu untuk mendokumentasikan dalam bentuk tulisan dan gambar beberapa potensi
tersembunyi yang belum diketahui banyak orang tentang Desa Nuamuri.
![]() |
Monumen Selamat Datang di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT |
Hari itu, aku ditemani saudara Nelis, yang juga menjabat Kepala Dusun Nuamuri, menyusuri jalan setapak
untuk menuju sebuah sumber air yang tak pernah kering walau kemarau panjang
menerpa Flores.
Sebelumnya, bersama Kepala Desa, Agustinus Ara serta perwakilan
warga dusun, aku mengikuti musyawarah dusun (Musdus) dalam rangka pengumpulan
gagasan untuk Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa)
yang dipimpin langsung oleh kepala desa dan menyempatkan diri untuk berbagi
pengetahuan kepada warga dusun tentang pentingnya keterlibatan masyarakat dalam
sebuah system perencanaan desa serta melemparkan beberapa ide menarik
diantaranya terkait dengan perlunya desa mendorong proses pemetaan wilayah
secara partisipatif serta membuat Website Desa untuk mengenalkan desa Nuamuri
dengan ragam potensinya secara lebih luas.
![]() |
Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT |
Selepas makan siang, aku, Nelis dan turut pula anaknya yang
berusia sekitar 6 tahun segera menuruni jalan setapak menuju target pertama,
yaitu Ae Se, sebuah mata air yang menjadi sumber dan gantungan hidup bagi
sebagian besar warga Nuamuri, karena mata air tersebut menjadi sumber utama
untuk pengairan pada areal persawahan warga desa.
![]() |
Sebuah rumah di Dusn Watubewa, Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT |
Sekitar 25 menit berjalan kaki, mereka akhirnya kami tiba di Ae
Se. Sebuah pancuran air nan segar mengalir deras dari sebuah tebing yang
tertutup oleh rimbunan pepohonan dan mengalir menuju irigasi desa yang dibangun
oleh pemerintah.
Kemudian kami menyusuri parit irigasi yang juga berfungsi menjadi
jalan setapak hingga tiba di sebuah pondok bamboo milik saudara Kalis Kopo. Tertegun
aku kala itu, saat menikmati indahnya panorama yang tersaji dihadapanku. Amazing.
Luar biasa indah, gumamku.
Panorama indah semakin dipercantik dengan keberadaan sekian orang
warga desa yang sedang beraktifitas, baik yang sedang mencangkul maupun menanam
padi. Sebuah kesempatan langka akhirnya berhasil kuraih.
![]() |
Murufuja Waterfall, sebuah air terjun yang sangat cantik dinikmati kala musim hujan di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT |
Sekian bulan sebelumnya, aku hanya berkhayal dan menebak-nebak
seperti apa rupa dan panorama sawah bertingkat di desaku tercinta itu.
Mengandalkan google map, aku hanya mendapatkan informasi berupa gambar yang
kurang jelas untuk dapat kucerna karena agak kabur.
Berhenti sejenak untuk menikmati kopi yang disajikan oleh Mama
Maria, kami akhirnya melanjutkan ke sisi timur kemudian perlahan menuruni
setiap undakan sawah hingga tiba pada sekelompok warga yang sedang bergotong-royong
mencangkul sawah. Mereka kerja bergilir, ujar Nelis yang setia mendampingiku
bersama anaknya.
Semua moment itu tak sekalipun lepas dari tangkapan lensa
kameraku. Batu-batu itu tersusun sedemikian rapinya, sebuah bukti kearifan
lokal yang terwariskan dan menjadi penanda bagi generasi masa kini, bahwa
dahulunya, kawasan lereng curam itu adalah kawasan berbatu yang secara perlahan
diubah menjadi hamparan undakan sawah. Sempurna.
Terus menyusuri pematang sawah dan terus menurun hingga mendekati
lembah, kami tiba pada sekelompok perempuan yang sedang sibuk menanam padi.
Awalnya terkejut saat melihatku tiba-tiba muncul dihadapan mereka. Sempat
ditawari untuk istirahat sejenak sambil menikmati kopi, terpaksa kutolak karena
waktu yang terbatas, disamping masih ada target lain yang harus kupenuhi.
![]() |
Hamparan Sawah Bertingkat di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT |
Melintasi sebuah kali yang pada kedua sisinya ditumbuhi
rumpun-rumpun bamboo dan bebatuan besar dan kecil, kami kembali menyusuri
pematangan sawah pada sisi hamparan yang lain hingga tiba pada sebuah pondok bamboo.
Kuarahkan pandanganku ke atas bukit dimana pondok tempatku mampir
pertama berada. Amazing. Sebuah keindahan yang tersembunyi. Selama ini, banyak
traveler hanya mengetahui areal persawahan di sekitar Desa Koanara dan juga Ekoleta
dan Detusoko yang semuanya persis berada di tepi jalan aspal, disini, di
Nuamuri, hamparan sawah bertingkat itu benar-benar tersembunyi, tutur Nelis.
Dari tempat itu, sebenarnya saya ingin melakukan trekking menuju
Air Terjun Murufuja, karena menurut Nelis, jaraknya hanya sekira 1 km lagi
menuju dasar air terjun. Wah, akan menjadi luar bias ajika suatu saat bisa
sampai ke tempat itu.
Kita melalui jalur lain, kata Nelis saat kami mulai berjalan lagi.
Ya, kali ini, kami kembali tidak melewati jalur yang pertama, tetapi mendaki
bukit kemudian berjalan menyisir melalui sisi bukit yang lainnya.
![]() |
Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri oleh KSM GEPA GENA di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT |
Melewati hutan kemiri, kami akhirnya tiba pada hamparan undakan
sawah pada sisi yang lain. Jalur trekking yang sangat menarik gumamku, dimana
jika kelak mulai dibuka, maka kita dapat menjaksikan hampir setengah
wilayah/areal persawahan bertingkat itu. Dari sisi manapun, semua gambar
dijamin menarik.
Banyak cerita dituturkan Nelis terkait dengan hamparan sawah
bertingkat di Desa Nuamuri. Kami beruntung karena sumber mata air (Ae Se) tidak
pernah kering. Di sini, sulitnya kalau selesai panen, kita harus mengangkut
mendaki bukit untuk memikul padi hingga ke rumah atau ke tepi jalan aspal yang
jaraknya tidaklah dekat. Makanya banyak pondok dibuat yang berfungsi sekaligus
sebagai lumbung bagi pemiliknya, jelas Nelis rinci.
![]() |
Murufuja Waterfall, sebuah air terjun yang sangat cantik dinikmati kala musim hujan di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT |
Sawah bertingkat di Nuamuri, hari itu ternyata belum separuh
kujelajahi. Sambil melihat sebagian sisinya yang tak sempat kami kelilingi, aku
segera membayangkan dan bermimpi akan beberapa alternative yang akan dibuat
kelak, sebagai jalur trekking yang akan dipetakan dengan beberapa pilihan
tentunya, mulai dari yang biasa, medium dan agak sulit sehingga memudahkan para
traveler untuk memilih.
Tidak terasa, waktu sudah sore. Karena terbatasnya waktu, aku
akhirnya harus merelakan untuk tidak sempat melihat sisi hamparan sawah yang
lain termasuk tidak dapat melihat dari dekat Murufuja Waterfall yang dahulu
selalui diceritakan oleh Alm. Mamo (Nenek) Nggamo.
Ah, Nuamuri, yang sebelumnya kutahu hanya sebagai sebuah desa
penghasil aneka jenis sayuran seperti halnya Desa Koanara dan Desa Ndua Ria,
ternyata menyimpan pesona lainnya, yang sangat kuyakini kelak akan memberikan
warna lain dalam perkembangan Desa Nuamuri di masa mendatang.
Akhirnya, setelah sempat mampir kembali ke Rumah Nelis, aku pun
dihantarkan hingga ke tepi Jalan Trans Flores, dan langsung menuju ke Detu Ara,
sebuah dusun lainnya di Desa Nuamuri untuk beristirahat.
![]() |
Anak Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT |
Desa Nuamuri hanya berjarak sekitar 48 km dari Kota Ende dengan
jarak tempuh sekira 1 jam langsung dari Bandara Aruboesman, Ende. Sebagai salah
satu desa yang berdekatan dengan wilayah Taman Nasional Kelimutu yang menjadi
salah satu dari 2 destinasi unggulan di Nusa Tenggara Timur setelah Komodo,
potensi yang ada di Desa Nuamuri bahkan mungkin juga pada desa-desa lainnya
seperti di Desa Nuamuri Barat dan Wolokelo serta Nuamuri sebenarnya belum
banyak diketahui oleh para traveler, selain Desa Koanara dan sejak beberapa
tahun terakhir Desa Waturaka (menjadi salah satu desa terbaik dalam pengelolaan
Ekowisata di Indonesia) serta Desa Pemo yang letaknya paling dekat dengan Danau
Kelimutu.
Saya sangat suka bermimpi, pun demikian halnya kala berada di
wilayah-wilayah tempatku bertugas sejak awal 2000-an lalu hingga kini. Kelak,
dalam 3 – 5 tahun mendatang atau mungkin bisa lebih cepat, Desa Nuamuri akan
dikenal oleh khalayak, bukan hanya di tingkat lokal kecamatan saja, tetapi
hingga ke tingkat regional, nasional hingga manca negara, dan dari semua hal
itu, sebuah harapan lainnya bahwa akan terjadi kebangkitan ekonomi bagi warga
desa melihat potensi yang sangat luar biasa disana.
![]() |
Situs Rumah Adat (Sa'o Ria) Suku Lio di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT |
Mimpi bukanlah sebuah harapan semu, tetapi selalu menjadi nyata
kala kita mampu untuk menjaga dan berusaha merealisasikannya. Semoga……
#NuamuriKeren.
Notes:
Beberapa destinasi menarik yang akan dibuka dan dikembangkan di Desa Nuamuri, antara lain:
- Paket Sawah bertingkat (300 meter dari tepi jalan Flores). Untuk menuju ke tempat ini, butuh guide lokal (bisa menghubungi Saudara Nelis yang juga Kepala Dusun) atau Saudara Kalis di Detuara - tipologi: treking menurun ke areal sawah hingga ke dasar lembah lalu melipir menyusuri bukit pada sisi lain. Jika waktu mencukupi, traveler dapat melakukan treking pada kedua sisi untuk mendapatkan view secara keseluruhan dari areal sawah bertingkat Nuamuri;
- Paket Air Terjun Murufuja. Panoramanya dapat disaksikan dari tepi jalan trans Flores di Dusun Watubewa, Desa Nuamuri. Jika ingin tantangan lebih, traveler, dengan guide lokal (Nelis / Kalis/lainnya) dapat melakukan treking hingga ke lembah di areal sawah bertingkat kemudian menyusuri sungai berbatu hingga mendekati tebing dasar air terjun. Sangat menantang dan luar biasa elok apabila melakukan treking kala musim hujan karena dapat melihat 2 air terjun berdekatan dengan ketinggian di atas 50-an meter di kawasan tersebut;
- Paket Situs Rumah Adat (Sa'o Ria). Berlokasi diantara kampung Nuamuri dan Detuara, merupakan sebuah komunitas kecil yang hingga saat ini masih melaksanakan Ritual Adat Pesta Panen setiap tahunnya. Saat melaksanakan ritual adat, terdapat beberapa pantangan yang harus ditaati oleh warga desa dan juga bagi para traveler;
- Paket Jahe Instan Kelimutu. Melihat proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu. Untuk menyaksikannya, harus dilakukan pemesanan/booking terlebih dahulu, minimal 4 hari sebelum kedatangan, karena semua anggota kelompok Gepa Gena Nuamuri adalah petani. Traveler dapat menyaksikan sekaligus mendokumentasikan keseluruhan proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu, mulai dari pengambilan bahan (Jahe), rempah untuk campuran hingga proses akhir di rumah Jahe Pak Seni, sang koordinator KSM Gepa Gena.
- Paket bertanam / memanen padi. Dilaksanakan di areal sawah bertingkat Nuamuri dan dilaksanakan pada saat awal musim tanam dan pada musim panen. Untuk kegiatan tersebut, minimal per group traveler dan dapat dilakukan pemesanan/booking minimal 1 minggu sebelum kedatangan.
- Home Stay. Untuk menuju Desa Wisata, beberapa warga Desa Nuamuri juga akan merencanakan pengembangan homestay dengan pola live-in bersama warga (menjadi satu paket dengan kegiatan harian tuan rumah home stay - termasuk mengunjungi destinasi di wilayah desa);
- Kawasan Konservasi Khusus. Pada beberapa tahun mendatang, akan dilakukan pemetaan beberapa kawasan penting yang akan didorong menjadi kawasan konservasi khusus untuk mendukung kegiatan Ekowisata Desa Nuamuri, seperti kawasan mata air dan hutan tanaman rakyat;
- Lainnya. Traveler yang live-in bersama masyarakat dapat mengikuti aktifitas keseharian warga desa yang mayoritas adalah petani;
Notes: Dari Admin Desa Nuamuri:
Terima kasih untuk saudara kami, Chris Djoka Ringgi Sengga untuk tulisan dan foto yang dipersembahkan khusus buat desa tercinta Nuamuri, semoga bisa terus berbagi dengan warga kampung halamannya......