Rabu, 25 Oktober 2017

Indahnya Panorama Sawah Bertingkat di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Sebuah Catatan Untuk Desa Nuamuri 




Keindahan yang tersembunyi. Itulah kalimat pertama yang keluar dari bibirku, saat menikmati hamparan hutan dan persawahan bertingkat di Desa Nuamuri. Aku, yang sejak kelas-2 SMP telah meninggalkan kampung halamannya dan berpindah ke Samarinda, Kalimantan Timur sebenarnya telah beberapa kali pulang untuk berlibur tetapi baru pada liburan kali ini berkesempatan untuk melihat langsung sebuah panorama indah yang tersaji dihadapanku kala itu.

Hamparan Sawah Bertingkat di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT
Sejak tahun 1991, aku telah berpindah ke ujung Teluk Balikpapan lalu melanjutkan pendidikan tinggi di Samarinda. Lama bekerja sebagai staff pemberdayaan masyarakat pada 2 lembaga internasional lalu sempat bergabung dengan departemen pemberdayaan masyarakat pada sebuah perusahaan energi di Kalimantan Timur, kali ini, aku secara khusus mengambil cuti dan meluangkan waktu untuk mendokumentasikan dalam bentuk tulisan dan gambar beberapa potensi tersembunyi yang belum diketahui banyak orang tentang Desa Nuamuri.

Monumen Selamat Datang di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT
Hari itu, aku ditemani saudara Nelis, yang juga menjabat Kepala Dusun Nuamuri, menyusuri jalan setapak untuk menuju sebuah sumber air yang tak pernah kering walau kemarau panjang menerpa Flores.


Sebelumnya, bersama Kepala Desa, Agustinus Ara serta perwakilan warga dusun, aku mengikuti musyawarah dusun (Musdus) dalam rangka pengumpulan gagasan untuk Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) yang dipimpin langsung oleh kepala desa dan menyempatkan diri untuk berbagi pengetahuan kepada warga dusun tentang pentingnya keterlibatan masyarakat dalam sebuah system perencanaan desa serta melemparkan beberapa ide menarik diantaranya terkait dengan perlunya desa mendorong proses pemetaan wilayah secara partisipatif serta membuat Website Desa untuk mengenalkan desa Nuamuri dengan ragam potensinya secara lebih luas.
Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT
Selepas makan siang, aku, Nelis dan turut pula anaknya yang berusia sekitar 6 tahun segera menuruni jalan setapak menuju target pertama, yaitu Ae Se, sebuah mata air yang menjadi sumber dan gantungan hidup bagi sebagian besar warga Nuamuri, karena mata air tersebut menjadi sumber utama untuk pengairan pada areal persawahan warga desa.

Sebuah rumah di Dusn Watubewa, Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT
Sekitar 25 menit berjalan kaki, mereka akhirnya kami tiba di Ae Se. Sebuah pancuran air nan segar mengalir deras dari sebuah tebing yang tertutup oleh rimbunan pepohonan dan mengalir menuju irigasi desa yang dibangun oleh pemerintah.


Kemudian kami menyusuri parit irigasi yang juga berfungsi menjadi jalan setapak hingga tiba di sebuah pondok bamboo milik saudara Kalis Kopo. Tertegun aku kala itu, saat menikmati indahnya panorama yang tersaji dihadapanku. Amazing. Luar biasa indah, gumamku.


Panorama indah semakin dipercantik dengan keberadaan sekian orang warga desa yang sedang beraktifitas, baik yang sedang mencangkul maupun menanam padi. Sebuah kesempatan langka akhirnya berhasil kuraih.

Murufuja Waterfall, sebuah air terjun yang sangat cantik dinikmati kala musim hujan
di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT
Sekian bulan sebelumnya, aku hanya berkhayal dan menebak-nebak seperti apa rupa dan panorama sawah bertingkat di desaku tercinta itu. Mengandalkan google map, aku hanya mendapatkan informasi berupa gambar yang kurang jelas untuk dapat kucerna karena agak kabur.


Berhenti sejenak untuk menikmati kopi yang disajikan oleh Mama Maria, kami akhirnya melanjutkan ke sisi timur kemudian perlahan menuruni setiap undakan sawah hingga tiba pada sekelompok warga yang sedang bergotong-royong mencangkul sawah. Mereka kerja bergilir, ujar Nelis yang setia mendampingiku bersama anaknya.


Semua moment itu tak sekalipun lepas dari tangkapan lensa kameraku. Batu-batu itu tersusun sedemikian rapinya, sebuah bukti kearifan lokal yang terwariskan dan menjadi penanda bagi generasi masa kini, bahwa dahulunya, kawasan lereng curam itu adalah kawasan berbatu yang secara perlahan diubah menjadi hamparan undakan sawah. Sempurna.


Terus menyusuri pematang sawah dan terus menurun hingga mendekati lembah, kami tiba pada sekelompok perempuan yang sedang sibuk menanam padi. Awalnya terkejut saat melihatku tiba-tiba muncul dihadapan mereka. Sempat ditawari untuk istirahat sejenak sambil menikmati kopi, terpaksa kutolak karena waktu yang terbatas, disamping masih ada target lain yang harus kupenuhi.

Hamparan Sawah Bertingkat di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT
Melintasi sebuah kali yang pada kedua sisinya ditumbuhi rumpun-rumpun bamboo dan bebatuan besar dan kecil, kami kembali menyusuri pematangan sawah pada sisi hamparan yang lain hingga tiba pada sebuah pondok bamboo.


Kuarahkan pandanganku ke atas bukit dimana pondok tempatku mampir pertama berada. Amazing. Sebuah keindahan yang tersembunyi. Selama ini, banyak traveler hanya mengetahui areal persawahan di sekitar Desa Koanara dan juga Ekoleta dan Detusoko yang semuanya persis berada di tepi jalan aspal, disini, di Nuamuri, hamparan sawah bertingkat itu benar-benar tersembunyi, tutur Nelis.


Dari tempat itu, sebenarnya saya ingin melakukan trekking menuju Air Terjun Murufuja, karena menurut Nelis, jaraknya hanya sekira 1 km lagi menuju dasar air terjun. Wah, akan menjadi luar bias ajika suatu saat bisa sampai ke tempat itu.


Kita melalui jalur lain, kata Nelis saat kami mulai berjalan lagi. Ya, kali ini, kami kembali tidak melewati jalur yang pertama, tetapi mendaki bukit kemudian berjalan menyisir melalui sisi bukit yang lainnya.

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri
oleh KSM GEPA GENA di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT
Melewati hutan kemiri, kami akhirnya tiba pada hamparan undakan sawah pada sisi yang lain. Jalur trekking yang sangat menarik gumamku, dimana jika kelak mulai dibuka, maka kita dapat menjaksikan hampir setengah wilayah/areal persawahan bertingkat itu. Dari sisi manapun, semua gambar dijamin menarik.


Banyak cerita dituturkan Nelis terkait dengan hamparan sawah bertingkat di Desa Nuamuri. Kami beruntung karena sumber mata air (Ae Se) tidak pernah kering. Di sini, sulitnya kalau selesai panen, kita harus mengangkut mendaki bukit untuk memikul padi hingga ke rumah atau ke tepi jalan aspal yang jaraknya tidaklah dekat. Makanya banyak pondok dibuat yang berfungsi sekaligus sebagai lumbung bagi pemiliknya, jelas Nelis rinci.

Murufuja Waterfall, sebuah air terjun yang sangat cantik dinikmati kala musim hujan
di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT
Sawah bertingkat di Nuamuri, hari itu ternyata belum separuh kujelajahi. Sambil melihat sebagian sisinya yang tak sempat kami kelilingi, aku segera membayangkan dan bermimpi akan beberapa alternative yang akan dibuat kelak, sebagai jalur trekking yang akan dipetakan dengan beberapa pilihan tentunya, mulai dari yang biasa, medium dan agak sulit sehingga memudahkan para traveler untuk memilih.


Tidak terasa, waktu sudah sore. Karena terbatasnya waktu, aku akhirnya harus merelakan untuk tidak sempat melihat sisi hamparan sawah yang lain termasuk tidak dapat melihat dari dekat Murufuja Waterfall yang dahulu selalui diceritakan oleh Alm. Mamo (Nenek) Nggamo.


Ah, Nuamuri, yang sebelumnya kutahu hanya sebagai sebuah desa penghasil aneka jenis sayuran seperti halnya Desa Koanara dan Desa Ndua Ria, ternyata menyimpan pesona lainnya, yang sangat kuyakini kelak akan memberikan warna lain dalam perkembangan Desa Nuamuri di masa mendatang.


Akhirnya, setelah sempat mampir kembali ke Rumah Nelis, aku pun dihantarkan hingga ke tepi Jalan Trans Flores, dan langsung menuju ke Detu Ara, sebuah dusun lainnya di Desa Nuamuri untuk beristirahat.
Anak Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT
Desa Nuamuri hanya berjarak sekitar 48 km dari Kota Ende dengan jarak tempuh sekira 1 jam langsung dari Bandara Aruboesman, Ende. Sebagai salah satu desa yang berdekatan dengan wilayah Taman Nasional Kelimutu yang menjadi salah satu dari 2 destinasi unggulan di Nusa Tenggara Timur setelah Komodo, potensi yang ada di Desa Nuamuri bahkan mungkin juga pada desa-desa lainnya seperti di Desa Nuamuri Barat dan Wolokelo serta Nuamuri sebenarnya belum banyak diketahui oleh para traveler, selain Desa Koanara dan sejak beberapa tahun terakhir Desa Waturaka (menjadi salah satu desa terbaik dalam pengelolaan Ekowisata di Indonesia) serta Desa Pemo yang letaknya paling dekat dengan Danau Kelimutu.


Saya sangat suka bermimpi, pun demikian halnya kala berada di wilayah-wilayah tempatku bertugas sejak awal 2000-an lalu hingga kini. Kelak, dalam 3 – 5 tahun mendatang atau mungkin bisa lebih cepat, Desa Nuamuri akan dikenal oleh khalayak, bukan hanya di tingkat lokal kecamatan saja, tetapi hingga ke tingkat regional, nasional hingga manca negara, dan dari semua hal itu, sebuah harapan lainnya bahwa akan terjadi kebangkitan ekonomi bagi warga desa melihat potensi yang sangat luar biasa disana.

Situs Rumah Adat (Sa'o Ria) Suku Lio di Desa Nuamuri, Kelimutu, Ende, Flores, NTT
Mimpi bukanlah sebuah harapan semu, tetapi selalu menjadi nyata kala kita mampu untuk menjaga dan berusaha merealisasikannya. Semoga…… #NuamuriKeren.


Notes:
Beberapa destinasi menarik yang akan dibuka dan dikembangkan di Desa Nuamuri, antara lain:
  1. Paket Sawah bertingkat (300 meter dari tepi jalan Flores). Untuk menuju ke tempat ini, butuh guide lokal (bisa menghubungi Saudara Nelis yang juga Kepala Dusun) atau Saudara Kalis di Detuara - tipologi: treking menurun ke areal sawah hingga ke dasar lembah lalu melipir menyusuri bukit pada sisi lain. Jika waktu mencukupi, traveler dapat melakukan treking pada kedua sisi untuk mendapatkan view secara keseluruhan dari areal sawah bertingkat Nuamuri;
  2. Paket Air Terjun Murufuja. Panoramanya dapat disaksikan dari tepi jalan trans Flores di Dusun Watubewa, Desa Nuamuri. Jika ingin tantangan lebih, traveler, dengan guide lokal (Nelis / Kalis/lainnya) dapat melakukan treking hingga ke lembah di areal sawah bertingkat kemudian menyusuri sungai berbatu hingga mendekati tebing dasar air terjun. Sangat menantang dan luar biasa elok apabila melakukan treking kala musim hujan karena dapat melihat 2 air terjun berdekatan dengan ketinggian di atas 50-an meter di kawasan tersebut;
  3. Paket Situs Rumah Adat (Sa'o Ria). Berlokasi diantara kampung Nuamuri dan Detuara, merupakan sebuah komunitas kecil yang hingga saat ini masih melaksanakan Ritual Adat Pesta Panen setiap tahunnya. Saat melaksanakan ritual adat, terdapat beberapa pantangan yang harus ditaati oleh warga desa dan juga bagi para traveler;
  4. Paket Jahe Instan Kelimutu. Melihat proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu. Untuk menyaksikannya, harus dilakukan pemesanan/booking terlebih dahulu, minimal 4 hari sebelum kedatangan, karena semua anggota kelompok Gepa Gena Nuamuri adalah petani. Traveler dapat menyaksikan sekaligus mendokumentasikan keseluruhan proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu, mulai dari pengambilan bahan (Jahe), rempah untuk campuran hingga proses akhir di rumah Jahe Pak Seni, sang koordinator KSM Gepa Gena.
  5. Paket bertanam / memanen padi. Dilaksanakan di areal sawah bertingkat Nuamuri dan dilaksanakan pada saat awal musim tanam dan pada musim panen. Untuk kegiatan tersebut, minimal per group traveler dan dapat dilakukan pemesanan/booking minimal 1 minggu sebelum kedatangan.
  6. Home Stay. Untuk menuju Desa Wisata, beberapa warga Desa Nuamuri juga akan merencanakan pengembangan homestay dengan pola live-in bersama warga (menjadi satu paket dengan kegiatan harian tuan rumah home stay - termasuk mengunjungi destinasi di wilayah desa);
  7. Kawasan Konservasi Khusus. Pada beberapa tahun mendatang, akan dilakukan pemetaan beberapa kawasan penting yang akan didorong menjadi kawasan konservasi khusus untuk mendukung kegiatan Ekowisata Desa Nuamuri, seperti kawasan mata air dan hutan tanaman rakyat;
  8. Lainnya. Traveler yang live-in bersama masyarakat dapat mengikuti aktifitas keseharian warga desa yang mayoritas adalah petani;


Notes: Dari Admin Desa Nuamuri:

Terima kasih untuk saudara kami, Chris Djoka Ringgi Sengga untuk tulisan dan foto yang dipersembahkan khusus buat desa tercinta Nuamuri, semoga bisa terus berbagi dengan warga kampung halamannya......

KSM Gepa Gena Desa Nuamuri Sukses Kembangkan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri

Melihat dari dekat Proses Pembuatan Jahe Instan Nuamuri



Sejak pukul 09.00 wita, sekelompok perempuan telah bersiap dalam balutan pakaian tradisional Suku Lio. Pagi itu, mereka akan mengadakan kegiatan bersama untuk mendemostrasikan proses pembuatan Jahe Instan Nuamuri yang selalu dilakukan secara manual dan tradisional.
KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, kelompok produsen Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri
Mereka, para perempuan itu, tergabung dalam sebuah kelompok yang diberi nama “Gepa Gena”. Dua kata yang mengandung makna dalam bagi masyarakat Suku Lio di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.
KSM Gepa Gena Nuamuri saat menyiapkan proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri
Kelompok Gepa Gena telah terbentuk cukup lama dan merupakan salah satu kelompok yang cukup aktif, baik secara kelembagaan maupun kegiatannya, ungkap Pak Seni yang juga sebagai leader dari kelompok tersebut, sekaligus sebagai satu-satunya laki-laki.


Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Rempah yang disiapkan dalam Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri 
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT
Pasca mengambil Jahe di ladang, beberapa orang perempuan dengan sigap langsung menyiapkan beragam peralatan pendukungnya. Ya, hari itu, setelah dipesan hampir seminggu sebelumnya, proses pembuatan Jahe Instan Nuamuri akan didokumentasikan secara detail, mulai dari proses awal hingga pengemasannya.
Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri
oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Semuanya akan dilakukan secara manual dan tradisional, tutur Ibu Adel, salah seorang anggota kelompok Gepa Gena.

Proses pembuatan Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri oleh KSM Gepa Gena Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Ende, Flores, NTT
Ditambahkan Adel, mereka tidak mengenal mesin apalagi pada saat proses “memasak” tidak menggunakan gas tetapi menggunakan kayu bakar, terkecuali pada saat proses pengemasannya.

Saya (Chris Ringgi) sedang berdiskusi dan memberikan motivasi kepada anggota KSM Gepa Gena di Desa Nuamuri, terutama terkait dengan pengemasan dan pemasaran produk Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri
Setelah semua bahan tersedia, diantaranya Jahe segar, daun cengkeh, serai dan juga peralatan lainnya, proses pembuatan Jahe Instan pun dimulai. Seperti sudah tahu tugasnya masing-masing, para perempuan itu segera membersihkan Jahe kemudian mengupas kulitnya lalu diparut secara manual, sementara perempuan lainnya menyiapkan perapian, juga lesung tradisional untuk menghaluskan Jahe Instan pasca dimasak.

Saya (Chris Ringgi) sedang berdiskusi dan memberikan motivasi kepada anggota KSM Gepa Gena di Desa Nuamuri, terutama terkait dengan pengemasan dan pemasaran produk Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri
Menurut Seni, proses pembuatannya gampang-gampang susah, Karena saat pengadukannya harus konstan agar hasilnya baik. Kami pernah menerima anak-anak SMK menjalani praktek bersama anggota kelompok, tetapi selama mereka bersama kami, mereka tidak berhasil membuat Jahe Instan. Ini bukan soal bias atau tidak, tetapi soal bagaimana kita bias menyatu secara emosi akan keseluruhan proses yang dilalui, sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal, tutur Seni.

Pak Seni, Koordinator KSM Gepa Gena Desa Nuamuri
Produsen Jahe Instan Kelimutu-Nuamuri
Untuk melihat proses pembuatan Jahe Instan Nuamuri, bagi para peminat, hendaknya dapat memesannya minimal empat hari sebelumnya, Karena para anggota kelompok yang mayoritas adalah petani juga memiliki aktifitas masing-masing.


-----bersambung---------

Perecanaan Berbasis Asset/Potensi

Sebuah Catatan Sederhana Tentang Pendekatan Berbasis Masalah dan Berbasis Potensi Kabar Nuamuri (13/11/19) Dalam penyusunan per...