Selasa, 12 November 2019

Perecanaan Berbasis Asset/Potensi

Sebuah Catatan Sederhana Tentang Pendekatan Berbasis Masalah dan Berbasis Potensi

Kabar Nuamuri (13/11/19)



Dalam penyusunan perencanaan pembangunan desa, terdapat banyak sekali pendekatan atau tools yang dilakukan untuk menyusun rencana pembangunan tersebut. 

Dalam regulasi yang tertuang dalam UU Desa, masih kental proses pendekatan perencanaan yang dilakukan berbasis masalah (yang lebih dominan) dibanding dengan potensi.

Ada banyak tools yang digunakan dan dalam kesempatan tersebut coba sedikit disajikan dengan pola perencanaan dengan pendekatan berbasis asset yang senyatanya perlu didorong lebih kuat dalam semua proses perencanaan hingga dalam pelaksanaan pembangunan di tingkat desa.

Pada pendekatan berbasis masalah, tahapan yang dilakukan antara lain: identifikasi masalah - analisa penyebab - analisa solusi - implementasi solusi, sementara individu/organisasi/masyarakat diasumsikan sebagai bagian dari sebuah masalah/persoalan, sedangkan dalam pendekatan berbasis asset dengan tahapan antara lain: memberi apresiasi dan menghargai apa yang dimiliki - membayangkan/memikirkan apa yang mungkin dilakukan - berdialog dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan individu/organisasi/masyarakat diassumsikan sebagai aset/potensi.

Dari hal diatas, sangat jelas terlihat dimana terdapat dua assumsi tentang individu/organisasi/masyarakat yang salah satunya dianggap sebagai bagian dari masalah sedangkan yang lainnya dianggap sebagai aset/potensi.

Dalam pengalaman banyak individu dari para pegiat pemberdayaan masyarakat, kedua pola tersebut juga memiliki daya ledak yang sangat jauh berbeda. Ketika berangkat dari masalah dan/atau semuanya dianggap masalah, maka harapan untuk melaju cepat hanya menjadi harapan, karena akan selalu dan selalu berkutat dengan masalah dalam setiap pemikiran, keputusan, dan lain-lain, sehingga para pegiat pemberdayaan saat ini semakin banyak mengedepankan proses pendekatan aset sebagai pintu utama dalam setiap kegiatan mereka, mulai dari merancang  rencana, melaksanakan hingga melaporkan.

Dengan pendekatan berbasis potensi, harapan untuk mendongkrak partisipatif masyarakat akan sangat kuat, karena semua warga merasakan hal yang sama, dianggap sebagai suatu organ penting dalam pembangunan di pedesaan, sehingga dengan segala kemampuan yang dimilikinya akan berjuang bersama untuk membangun desanya.


Mengenal Potensi Desa

Dalam masyarakat desa, dari berbagai pengalaman, ketika melakukan penggalian masalah akan sangat cepat tersaji puluhan bahkan ratusan masalah yang berhasil dieskplorasi, tetapi ketika mencoba dibalikan untuk melakukan penggalian potensi, maka akan muncul sebuah stagnasi proses dimana banyak sekali misalnya warga yang terlibat, bingung dengan potensi dalam wilayah desanya.

Mengapa? Karena seyogyanya, dalam masyarakat kita telah terlalu lama terlena untuk selalu membicarakan masalah dibandingkan dengan membicarakan potensi yang dimiliki.

Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, kita belajar untuk mengenal tentang beragam potensi dalam wilayah desa dengan Pentagonal Asset, antara lain:



Perlu sebuah kedalaman proses dalam menggali sebanyak mungkin potensi sumberdaya seperti gambar diatas dalam sebuah wilayah desa, sehingga dalam sebuah proses perencanaan, waktu untuk mendiskusikannya juga menjadi sangat panjang, karena harapan terbesar bukan hanya tergali semua potensi sumberdaya yang ada di desa tetapi lebih dari itu, dalam proses diupayakan sedemikian rupa agar warga desa benar-benar memahami dan sadar bahwa rill-nya ada begitu banyak potensi yang mereka miliki yang dapat digunakan sebesar-besarnya untuk pembangunan desa termasuk diri warga desa sendiri.

Membangun sebuah perencanaan juga sangat ditekankan kepada para pemangku kepentingan untuk tidak sekedar datang dan duduk berkumpul kemudian bertanya warga desa maunya apa, usulnya apa, tetapi bagaimana diupayakan sedemikian rupa untuk membangun komunikasi dua arah yang seimbang, yang muara akhirnya adalah bagaimana membangun pemahaman bersama tentang pentingnya sebuah perencanaan pembangunan desa, termasuk peran apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat desa, bagaimana mereka dapat terlibat, apakah memungkinkan untuk membangun peluang swadaya melalui gotong-royong, dll, sehingga rasa kepemilikan akan rencana itu sendiri dapat tumbuh sangat kuat di dalam diri warga desa.

Akhirnya, dalam sebuah perencanaan, hendaknya harus berani untuk melakukan terobosan yang un-mainstream atau berani untuk berpikir "out of the box" dengan menggunakan tools yang lebih mengapresiasi warga desa, sehingga mimpi besar untuk sebuah perubahan dapat benar-benar tercapai.... Semoga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda dalam rangka mendukung kemajuan di Desa Nuamuri

Perecanaan Berbasis Asset/Potensi

Sebuah Catatan Sederhana Tentang Pendekatan Berbasis Masalah dan Berbasis Potensi Kabar Nuamuri (13/11/19) Dalam penyusunan per...